Umumnya, permasalahan kurang gizi yang terjadi pada anak-anak di Indonesia selalu dipandang karena masalah ekonomi orangtua si anak yang kurang sehingga tidak bisa memenuhi asupan makanan yang bergizi bagi si anak. Dalam beberapa kasus hal itu mungkin saja, tetapi tidak sedikit kasus kurang gizi yang terjadi adalah faktor dari rendahnya pengetahuan dari orangtua terkait aspek 3M!
Apa sajakah aspek 3M yang dimaksud itu? M yang pertama adalah memilih, seringkali orangtua salah pilih bahan pangan yang baik dan layak dikonsumsi, dan hal ini pun terkait dengan memilih bahan pangan alternatif sebagai bentuk keanekaragaman konsumsi pangan. M yang kedua adalah mengolah, tidak jarang, karena proses pengolahan yang keliru akan membuat zat-zat gizi dalam makanan yang kita olah malah hilang sebelum dikonsumsi, dan hal ini seringkali terjadi pada bahan pangan berupa buah dan sayur. M yang ketiga adalah menyajikan.
Jadi, tidak hanya bahan pangannya saja yang berpengaruh namun segala proses sampai kemudian makanan itu masuk ke lambung anak-anak generasi penerus bangsa sangat berpengaruh terhadap masalah kurang gizi. Dan kini, tidak jarang, jika dilihat dari aspek ekonomi, banyak yang memilik kelebihan uang pun malah memiliki anak yang lebih gizi, dan hal ini sama buruknya dengan kurang gizi, dampaknya anak-anak jadi obesitas dan rentan terserang penyakit tdk menular yang sekarang semakin meresahkan saja. Dan yang terkena masalah lebih gizi pun acapkali karena mengabaikan soal 3M!
Mudah-mudahan ke depan semakin banyak orangtua terutama ibu rumah tangga memperhatikan persoalan 3M ini, dan ada baiknya para pedagang makanan pun memedulikan aspek 3M ini, demi terhindarnya generasi bangsa Indonesia yang kurang gizi, maupun yang terlalu lebih gizi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar