Proud of

Proud of

Rabu, 02 Juli 2014

Antara Revolusi Mental dengan Revolusi Santapan

STOP Press! Ini lagi masa tenang, jadi jangan terpengaruh atau bimbang saat mau baca post saya kali ini, ya! Karena yang nomor satu harus diperhatikan adalah calm down! Hehehe

Akhir-akhir ini, mungkin istilah revolusi mental (baca: méntal)-lah yang cukup bersaing dengan istilah 'bocor'. Tapi kita tidak sedang berusaha mencari tahu istilah mana yang paling populer, karena sesuatu yang 'merakyat' (baca: populer di tengah rakyat) dapat dibuat-buat, apapun itu, dapat dikondisikan. Mungkin juga maksud dari revolusi mental itu ya sama saja dengan pembangunan mental, cuma karena kurang heroik atau terlalu terkesan orde baru, ataupun merasa hampa setelah revolusi tak ada lagi, jadinya dipopulerkan kembali? Semuanya mungkin, dan sah-sah saja sih! Asal, nggak ada udang di balik batu Hehehe

Nah, saya sendiri menawarkan, khususnya kepada kawan blogger se-Indonesia tentunya, tentang perlunya melakukan revolusi santapan! Karena kita sebagai manusia tidak hanya memiliki aspek batin dan watak, tetapi juga fisik, tubuh, yang mana memang kita semua harus makan, betul kan? :D

Tapi, makan nggak asal makan, kalau dulu mungkin makan apa saja masih aman, istilahnya, tetapi sekarang, dengan meningkatnya teknologi di bidang kulineri, banyak membuat kita lupa akan hal-hal yang paling esensi dalam hal santapan yang kita santap setiap harinya. Untuk itu, revolusi santapan bertujuan melawan lupa!

Lupa akan halnya apa? MEMASAK! Ya, nge-cook! Banyak dari kita sekarang lebih senang yang cepat-cepat dan simpel, di mana di rumah pun yang ada pada akhirnya cuma dapur bersih istilahnya, karena hampir semua santapan itu beli jadi atau siap santap, dan kita tak pernah memasak lagi, banyak alasannya, repotlah, inilah itulah dan segala tek tek bengek lainnya. Padahal nih, makanan yang dimasak sendiri, tentunya akan lebih meyakinkan kita! Namun, kita pun harus meng-upgrade pengetahuan kita tentang pentingnya memasak dengan bersih, agar pangan yang kita santap terjamin keamanannya.

Memasak adalah satu seni tersendiri, seharusnya tidak tercerabut pada diri manusia, lepas dia seorang laki-laki ataupun perempuan, ya! Karena siapa saja mungkin bukan seorang koki, tetapi bisa saja ia mencintai memasak. Dan harusnya begitu memang!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar