Proud of

Proud of

Minggu, 08 Juni 2014

Pemanis Makanan

Ada dua jenis bahan pemanis yaitu pemanis alami dan pemanis buatan. Pemanis alami yang umumnya digunakan adalah gula pasir (gula putih) dan gula merah (gula kelapa atau gula aren). Karenaa kadar kalori gula alami tinggi, maka penderita diabetes dan obesitas/kegemukan tidak dianjurkan menggunakan pemanis alami karena dapat meningkatkan kadar gula darah dan menambah berat badan. Oleh karena itu sekarang dibuat pemanis sintetis yang rendah kalori.

Beberapa pemanis sintetis antara lain siklamat, sakarin, aspartam, sorbitol, neotam dan P-4000. Sejak tahun 1970, di Amerika Serikat penggunaan sakarin dan siklamat dilarang. Karena berdasarkan penelitian dapat menyebabkan kanker kandung kemih pada hewan percobaan. Sebagai gantinya diproduksi aspartam. Berikut ini sedikit penjelasan atas beberapa pemanis sintetis tersebut:

  • Sakarin memiliki kadar kemanisan 400 kali larutan gula 10 %. Di pasaran, sakarin dijual dengan nama lain Clucide, Garantone, Saccharinose, Saccharol, Saxin, Sycose atau Kermeseta.
  • Aspartam dan Acesulphame K memiliki kadar kemanisan 200 kali gula putih (sukrosa). Pemanis sintetis ini aman digunakan.
  • Sorbitol banyak digunakan pada produk makanan kemasan. Bahan ini aman bagi gigi sehingga sering digunakan dalam pasta gigi. Tetapi kalau berlebihan dapat menyebabkan diare.
  • Neotam merupakan pemanis buatan turunan dari aspartam yang kemanisannya mencapai 13.000 kali kemanisan gula putih. Tetapi masih aman digunakan.
  • P-4000 adalah pemanis sintetis yang kadar kemanisannya 4000 kali kemanisan gula.
  • Nulsin memiliki tingkat kemanisan 200 kali gula. Penggunaan nulsin dan natrium siklamat serta kalsium siklamat dilarang karena bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan timbulnya kanker.
Sebagaimana pada pewarna makanan, sebaiknya kita memang memilih pemanis makanan yang alami dalam porsi yang wajar. Jangan terlalu banyak konsumsi gula. Walaupun pada dasarnya, khususnya anak-anak memang menyenangi makanan yang manis-manis. Sebagaimana sebentar lagi akan bulan ramadan misalnya, anjuran Rasul itu kan berbuka dengan yang manis, bukan berarti menyengaja menambahkan pemanis, tetapi dengan kurma. Jika pun harus menggunakan pemanis buatan, gunakan sebagaimana mestinya, jangan berlebihan. Dan yang terbaik adalah apa adanya, yang penting adalah bahan pangan yang kita konsumsi memiliki nilai gizi yang seimbang. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar