Di era modern kali ini, makanan dalam kemasan sudah tidak asing lagi kita jumpai. Namun sering kali, label makanan pada kemasan yang hendak kita beli kadang luput dari perhatian, kita lebih memilih kepada informasi umumnya saja. Atau terkesan membeli karena info dari iklan di media massa ataupun elektronik. Padahal, label makanan banyak menyimpan informasi penting bagi kita terkait dengan makanan dalam kemasan tersebut. Sudah saatnya ketika kita akan membeli makanan kemasan tidak hanya melihat harga, tanggal kadaluarsa, tetapi juga label makanan pada kemasannya.
Apa saja sih memangnya label kemasan itu sehingga kita perlu yang namanya memperhatikan dan meluangkan waktu untuk membacanya?
KOMPOSISI MAKANAN
pic from http://nutritiondata.self.com/ |
Mengetahui komposisi makanan sangat penting bagi penderita penyakit
tertentu dan orang yang menghindari bahan makanan yang tidak dianjurkan. Contohnya
bagi penderita diabetes yang harus mengindari konsumsi gula yang tinggi, penderita
kolesterol yang harus menghindari konsumsi lemak yang tinggi, dan bagi penderita
hipertensi harus mengatur konsumsi sodiumnya. Dalam bagian komposisi makanan biasanya berisi bahan apa saja yang terkandung dalam makanan tersebut. Umumnya, urutan penyebutan diawali dari bahan
yang kandungannya terbanyak, seperti gula, tepung, minyak nabati, lemak,
garam, kalsium dan yang lainnya.
Dalam komposisi makanan ada istilah-istilah asing yang harus kita ketahui:
- Low in Fat (low fat) artinya makanan itu mengandung tiga gram lemak per porsi.
- Cholesterol-free bukan berarti makanan itu bebas lemak namun berbahan dasar utama sayuran, meski bukan berarti sayuran juga mengandung lemak.
- Low sodium artinya kadar garam produk tersebut hanya setengah dari versi produk biasa.
- No Sugar Added/Unsweetened tidak berarti makanan tersebut bebas gula. Melainkan makanan itu mengandung gula alami seperti dari buah-buahan.
TAKARAN SAJI
Salah satunya yang sering luput dari pembeli adalah takaran saji.
Takaran saji dibuat untuk mengetahui ukuran satu kali konsumsi. Misalkan
sekotak besar biskuit setara empat gelas susu. Jika Anda menghabiskan
setengah kotak biskuit sekali makan, tandanya setara dengan meminum dua
gelas susu.
KANDUNGAN NUTRISI
Kita perlu memperhatikan kandungan nutrisi (nutrition facts)
makanan yang akan kita beli. Dengan membaca kandungan di dalamnya dapat mencegah
konsumsi dan pemahaman yang keliru terhadap suatu produk makanan. Misalkan
jumlah kalori yang terlalu tinggi. Wanita biasanya butuh 1.800-2.000
kalori dan pria 2.200-2.600 kalori per hari. Dan dalam halnya kalori, aktivitas juga mempengarungi jumlah kalori yang dibutuhkan oleh seseorang.
PETUNJUK PENYIMPANAN
Secara alamiah, bahan makanan itu akan mengalami kerusakan, banyak di antaranya dapat dihambat dengan melakukan penyimpanan dengan sesuai petunjuk yang diberikan. Misalnya, kalau beli eskrim baiknya disimpan di lemari es, kalau di luar ruangan, dia akan mencair, bukan?
KEHALALANNYA
Untuk konsumen muslim, memang perlu juga melihat label halal, jika ragu adanya upaya pemalsuan label halal, lihatlah daftar bahan makanannya. Misalnya, selain istilah pork untuk menyebut produk yang mengandung babi, produsen juga kerap memakai istilah swine, lard, hog, board, bacon, pig, ham, dan lain sebagainya.
Untuk itu, sudah saatnya kita menjadi konsumen yang cerdas! Jangan sampai lupa untuk membaca label kemasan makanan yang akan dibeli ya! Dijamin, kegiatan membaca yang satu ini juga sama pentingnya dengan membaca buku! Demikian, semoga beroleh manfaat, banyak mengambil faedah dari mata kuliah perilaku konsumen, ilmu bahan makanan, dan MJMG. []
Terimakasih untuk informasi Kemasan Makanan ini.
BalasHapusSama-sama...
Hapus