Majunya
suatu bangsa tidak hanya dilihat dari berlimpahnya sumber daya alam yang
dimilikinya, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusianya. Dalam hal ini,
profesionalisme daripada SDM yang dipunyai suatu negara menjadi penting untuk
menunjang pemanfaatan SDA yang berkelanjutan dengan prinsip pemerataan yang
berimbang. Hal itu tentu dapat direncanakan sejak awal, dengan upaya
mempersiapkan generasi bangsanya menjadi manusia Indonesia yang tidak hanya
cerdas tetapi juga sehat. Dan terwujudnya generasi smart tersebut dapat dimulai dengan melazimkan sarapan sehat sejak
dini.
Kesadaran akan pentingnya sarapan
sehat memang belum banyak dimiliki oleh anak-anak, tidak sedikit juga remaja
dan orang dewasa yang abai terhadap hal itu. Tentu saja hampir semua ibu menganjurkan
anak-anaknya untuk sarapan pagi dan itu memang satu upaya pembiasaan yang baik,
hal itu pun sejalan dengan apa yang diungkap oleh FAO (2009), bahwa “breakfast
before going to school is particularly important for helping them to learn well.” Dan banyak pula survei yang
menyimpulkan bahwa sarapan menjadi sesuatu yang penting, khususnya bagi
anak-anak dan remaja di mana pada masa merekalah tubuh mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat, hal itu tentu harus ditunjang dengan asupan
nutrisi yang seimbang.
Orang tua dalam hal ini memang
menjadi faktor penentu agar anak-anak tidak lupa untuk sarapan setiap paginya,
dan hal itu tidak hanya dapat dilakukan dengan sebatas menyiapkan menu sarapan
pagi yang sehat, tetapi dapat disertai dengan pemberian pemahaman kepada mereka
sehingga anak-anak bisa mengerti dan akan berpikir dua kali untuk tidak sarapan
bila pagi tiba, sebab mereka tahu hal itu demi masa depan yang cerah, maka
mereka akan memakan menu sarapannya.
Anak-anak membutuhkan tiga kali
makan dalam sehari dengan porsi yang cukup (sarapan pagi, makan siang, dan
makan malam) dan dua kali makanan selingan atau kudapan (sebelum makan siang
dan sebelum makan malam) sebagaimana kita. Sebab kondisi perut yang lapar atau
kosong tanpa diisi makanan menjadikan mereka tidak dapat fokus dalam belajar.
Dan sebagaimana pada kendaraan yang memerlukan bahan bakar untuk dapat bergerak
mencapai tujuan yang diinginkannya, tubuh anak-anak dan kita pun demikian
adanya. Sarapan menjadi pilar penting untuk menunjang aktivitas keseharian kita
dan anak-anak saat sekolah, di mana tidak hanya aktivitas fisik, otak yang
didayagunakan untuk belajar (baca: berpikir) pun membutuhkan energi yang cukup.
Maka dalam hal ini sarapan jelas
lebih baik daripada tidak sarapan. Tetapi jangan sampai setiap pagi hanya
sarapan dengan menu yang sama. Sehingga perlu adanya variasi makanan sehat agar
gizi anak terpenuhi agar tumbuh kembangnya maksimal. Memang tidak ada salahnya
sarapan pagi dengan donat dan segelas susu, tetapi akan lebih baik bila setiap
harinya ada pergantian menu sarapan agar aneka zat gizi yang memang dibutuhkan
oleh tubuh terpenuhi, di mana makanan berenergi, pelindung, dan pembangun
terlengkapi. Sehingga anak-anak mendapatkan manfaat berupa peningkatan energi,
membantu pertumbuhan, dan terlindungi dari aneka penyakit dan tetap memiliki
tubuh yang sehat.
Hal lain yang perlu menjadi
perhatian ialah pengajaran terhadap anak-anak agar mereka selalu mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan dan sesudahnya, selalu mengajarkan kepada mereka
agar memilih kudapan yang sehat dan
bersih saat di sekolah sebagai makanan selingan sebelum makan siang, hal itu
tidak kalah penting dengan sarapan, dan agar lebih terjamin tidak mengapa bila
orang tua membekali anak dengan kudapan yang sehat dari rumah jika memang
khawatir dengan jajanan di sekolah.
Di sini kini kita ketahui bahwa
makanan menjadi obat yang lebih mujarab agar kita dan anak-anak menjadi tetap
sehat, sebab perlindungan dari zat gizi lebih baik daripada penyembuhan dengan
obat-obatan kimiawi. Dan itu tentunya
harus dimulai sejak usia dini, agar dapat mengurangi risiko terkena
aneka penyakit. Bukankah ada peribahasa bahwa mencegah itu lebih baik daripada
mengobati? Maka sarapan pun jelas lebih baik daripada tidak sama sekali! Untuk
itulah kesadaran akan pentingnya sarapan sehat menjadi tanggungjawab kita
bersama, khususnya orang dewasa untuk mempersiapkan generasi bangsa yang smart, di mana mereka nanti menjadi
manusia Indonesia yang cerdas secara akademik dan non-akademik, terkhusus agar
membentuk pribadi yang peduli akan pentingnya kesehatan, sehingga mereka bisa
melindungi tubuhnya dari aneka penyakit dengan pemilihan bahan makanan yang
sehat dan memenuhi gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, yang mana pada akhirnya
menjadikan Indonesia memiliki daya saing dari segi sumber daya manusianya. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar