Proud of

Proud of

Jumat, 17 Januari 2014

Makan Gorengan, Salah Bukan?

Memang tidak ada yang lebih nikmat di kala musim hujan begini menikmati gorengan yang masih hangat, menu makanan yang satu ini juga amat cocok sebagai pengganjal perut ketika tidak dijumpai pangan pokok seperti nasi. Tetapi, amankah mengkonsumsi gorengan seperti goreng pisang, gehu, bakwan, risol, mendoan, lumpia goreng dan lainnya itu?

Di sini yang dimaksud dengan gorengan adalah makan yang dibalut atau dicelupkan ke dalam adonan terigu yang lalu digoreng dalam minyak yang panas. Pada gorengan, umumnya memiliki kandungan karbo dan lemak yang mana kalori di dalamnya tergolong tinggi, rata-rata lebih dari 200 Kkal per gorengan. Itu artinya butuh waktu sekitar 30-an menit kita berlari untuk mengolah energi tersebut! Kalau nggak diolah? Ya akan ditimbun di dalam tubuh, hasilnya apa? Umumnya lemak berlebihnya akan menjadikan pinggul perempuan membesar dan perut laki-laki jadi buncit.

Itu saja? Tidak, yang lebih mengancam adalah dampak dari proses penggorengan makanan tersebut dalam minyak panas yang menghasilkan lemak trans yang cukup tinggi, belum lagi banyak pedagang yang sengaja menggunakan minyak yang sama untuk menggoreng berkali-kali bahkan berhari-hari padahal maksimal untuk tiga kali penggorengan harus diganti! Apa bahayanya? Lemak trans berisiko memicu timbulnya penyakit kardiovaskuler seperti jantung, darah tinggi, dan stroke. Wah, ngeri juga ya? Apa artinya kita nggak boleh makan gorengan sama sekali? Tentu saja boleh. Sesekali, ini untuk menyiasati dari hampir semua menu makanan yang kita konsumsi digoreng. Perlu penyeimbangan dengan makanan yang dikukus ataupun direbus. Perlunya makan sayur dan juga buah-buahan dan bahan pangan lainnya, jangan sampai cuma makan gorengan saja! Dan aktivitas olahraga yang cukup untuk membakar lemak berlebih! []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar