Proud of

Proud of

Rabu, 15 Januari 2014

Hidup Ngirit, Nggak Bikin Sulit?

Kalau kikir mungkin akan menjadikan kita pribadi yang sulit serta rumit, tetapi kalau ngirit atau hemat justru bikin kita selamat. Sebagai mahasiswa yang ngekos dan jauh dari keluarga pun orang tua, alias jadi sebatang kara di suatu daerah, hidup hemat menjadi satu kebutuhan atau bahkan kewajiban. Dan hal itu pun aku berlakukan.

Banyak hal yang coba aku irit-irit, selain untuk menambah keperluan pembelian buku tetapi agar tidak ada pemubaziran. Yang paling sering tentu penghematan kertas, sebisa mungkin memanfaatkan kertas yang masih bisa ditulis atau dijadikan bahan untuk ngeprint (sistem bolak-balik). Selain hemat biaya juga upaya ramah lingkungan tentunya.

Hal lainnya misalnya terkait keperluan mandi, semisal sabun maupun pasta gigi, diusahakan harus habis betul baru membeli yang baru, dan selalu mencari pas promo harga, kadang kalau lagi diskon suka membeli untuk keperluan yang agak panjang, bagaimana pun itu lebih menghemat juga. Kadang aku lebih baik jadi member di suatu toko, lumayan walaupun cuma dapat diskon nggak kena pajak. Kalau soal makan, untungnya di sekitaran tempat kosku masih terjangkau harganya tetapi porsi serta rasanya tetap memuaskan, dan pengiritannya aku biasanya makan di tempat, ini menghemat walaupun aku nggak dapat untung tetapi setidaknya aku turut mengurangi sampah kertas dan plastik, dan tidak perlu juga mencuci sendiri dan menghabiskan air dan sabun cuci. Selain itu aku membiasakan program variasi dalam menu makanan, sehingga gizi seimbang terpenuhi. Nggak selama menu makanan sehat itu mahal dan sulit di dapat, kan? Kan yang penting zat gizinya. :)

Dan yang sejak 1 Januari 2014 aku lakukan, itu melazimkan puasa nabi dawud, di mana sehari puasa, sehari nggak. Sebenarnya ini bukan pengiritan sih, memang ingin saja, biasanya senin kamis, tetapi tidak mengapa mencoba yang baru dan alhmadulillah sampai tulisan ini diposting aku masih istiqamah puasa nabi dawud. Apa yang kudapat? Jelas ada penghematan uang jajan harian, dan ternyata membantu program penurunan berat badanku agar mencapai indeks massa tubuh yang ideal. Apa sulit? Nggak, di hari kedua memang godaannya luar biasa, tetapi setelah itu malah jadi biasa, dan rasanya menyenangkan sekali, bisa istiqamah dalam beribadah, dan hikmahnya bisa hemat juga tentunya. Syukurnya lagi kadang uang jajan di hari puasa bisa kugunakan untuk membeli keperluan lain, ditabung, dan untuk sedekah. Maka, siapa bilang hidup ngirit jadi medit? Nggaklah, malah hidup menjadi semakin mudah, asal jangan kikir... Karena hemat bukan berarti berhenti berbagi...

[Tulisan ini diikutsertakan pada Giveaway Irit tapi Bukan Pelit yang diadakan oleh Kakaakin]

4 komentar:

  1. Ehm, puasa sunnah memang bisa menjadi salah satu cara penghematan :D

    Terima kasih sudah ikutan GA Irit tapi Bukan Pelit. Sudah terdaftar sebagai peserta ya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Kaka Akin
      Makasih ya, semoga aku beruntung :D

      Hapus
  2. Dengan berpuasa memang bisa sedikit menghemat pengeluaran. Tapi selayaknya, jangan menjadikannya sebagai niat untuk melakukan penghematan ataupun untuk menguruskan badan. Niatkanlah untuk Allah semata. InsyaAllah nanti hasilnya akan mengikuti :)

    Terima kasih sudah berbagi di giveaway irit tapi bukan pelit :)

    Salam,
    @apikecil

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, @Apikecil
      Semua untukNya.
      Sama-sama, makasih kembali, ya :)

      Hapus