Proud of

Proud of

Senin, 23 Desember 2013

Perjalanan Ke Kalimantan yang Penuh Kesan dan Pesan

Travel brings power and love back into your life.
― Rumi

Lao Tzu pernah bilang, perjalanan seribu mil itu dimulai dengan satu langkah pertama. Dan perjalanan saya ke Kalimantan waktu itu, Insya Allah adalah langkah pembuka untuk kemudian saya dapat menjelajahi belahan bumi lainnya, yang lebih jauh tentunya. (Amin!)

Tepat tanggal 1 Juli 2013 lalu, saya bersama beberapa kawan melakukan KKBM, yaitu Kuliah Kerja Bersama Masyarakat. Dan kelompok saya mendapatkan mandat di Desa Asri Mulya, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Propinsi Kalimantan Selatan. Dan itu adalah kali pertamanya saya berpergian ke luar pulau Jawa, dan lagi ini menggunakan pesawat terbang! Hehehe

Saya dua dari kiri, yang pake jaket dan kaos oranye, ini waktu mau naik tangga pesawatnya, saya dan teman-teman pada foto-foto dulu hehehe
Lalu setelah menunggu pemberangkatan, naik ke pesawatnya, dan tidak lama tiba di bandara yang ada di pulau Kalimantan, sangat singkat rasanya. Tidak lama, saya dan teman-teman diajak ke persinggahan sementara untuk mendapatkan pembekalan sebelum turun ke lapang. Mengingat, ini bukan perjalanan satu dua hari, tetapi hampir sebulan lebih. Pada hari ketiga, saya sudah ada di desa Asri Mulya, di sini saya dan anggota kelompok tinggal di rumah kepala desa.

Perjalanan ke desa Asri Mulya lancar dan tidak ditemui kemacetan, hanya saja cuaca di sana cenderung panas. Tidak banyak terlihat pepohonan yang rindang, atau gunung. Beda sekali dengan di Bogor tempat saya sekarang tengah menempuh studi dengan di Garut, kota kelahiran saya. Tetapi hamparan lahan terbentang dengan tanaman-tanaman yang tidak tinggi, serta luasnya langit menjadi pemandangan tersendiri,, yang tentu nggak kalah asyiknya. Awalnya, saya kira di Desa Asri Mulya penduduknya mayoritas suku asli Kalimantan, ternyata nggak, malah kebanyakan adalah pendatang dari pulau lain, khususnya pulau Jawa.

Apa saja yang saya dan kelompok lakukan? Tentunya, selain melaksanakan mandat KKBM yakni melakukan upaya penyuluhan dan pelatihan agar masyarakat di desa tersebut meningkat kualitas hidupnya sehingga dapat menuju masyarakat mandiri melalui pemberdayaan keluarga, kesehatan, dan lingkungan berbasis sumber daya lokal, saya dan rekan-rekan pun menyempatkan diri untuk melakukan perjalanan liburan. Sebelum membahas perihal itu, saya ingin sedikit memberikan pengalaman saya terkait KKBM. Khususnya yang berkaitan dengan bidang ampu saya, ilmu gizi. (Kami berlima dari jurusan berbeda-beda).

Di sini saya tengah melakukan penyuluhan PUGS: Panduan Umum Gizi Seimbang kepada para ibu-ibu di Desa Asri Mulya

Di sini saya tengah melakukan demo masak, agar masyarakat bisa mengolah bahan pangan singkok menjadi makanan yang lezat dan disukai anak-anak sebagai menu makanan sehat.

Selepas memberikan penyuluhan pentingnya posyandu serta pembekalan kader posyandu, saya mencoba menimbang berat badan bayi dan bali di posyandu
Banyak hal lain yang saya dan tim upayakan untuk peningkatan kualitas masyarakat di sana, karena pada waktu itu bertepatan dengan bulan ramadan, saya pun akhirnya berlebaran di sana. Satu pengalaman yang lain, bahagia tetapi penuh karu karena tidak bisa ngumpul bareng keluarga di Garut. Kegiatan lainnya, yang saya dan tim lakukan seperti pembuatab lubang biopori, bedah taman sekolah, menafaatan lahan pekarangan, pengolahan lahan pertanian, pesantren kilat bagi anka-anak, pembuatan kerajinan bagi ibu-ibu, dan lainnya.

Nah, sekarang saya mencoba membahas bagian liburan yang sempat saya lalui di tengah-tengah kesibukan KKBM. Saya dan ti menyempatkan singgah ke wisata alam di pulau kembang di kabupaten barito kuala. Selain kami melihat pasar apung, di sini kami dikejutkan dengan banyaknya kera-kera jinak. Jujur saja, saya sendiri sempat takut, tapi karena tempatnya indah, ya diasyikkin saja. :)

Di sini saya ngeri juga sebenarnya, seekor kera memegangi kepala saya, untung jaket yang saya pakai ada penutup kepalanya, padahal kalau nggak ada mungkin keranya ngira ada kutu kali hahaha
Sehabis lebaran, hari berikutnya kami diajak keluarga pak kades untuk berlibur ke pantai. Sangat ramai, dan panas. Sampai kami bawa payung begitu. Hahaha, btw ssaya lupa nama pantainya, hehehe
Begitu doang? SEBENARNYA perjalanan melihat wisata alam yang ada keranya atau pantai termasuk biasa. Lantas yang luar biasanya terus apa? Ada! Saya dan rekan-rekan berkesempatan jalan-jalan ke pusat pertambangan batu bara di Kalimantan! Ini memang bukan objek wisata, tetapi bagi saya ini lebih dari sekadar objek wisata!

Di belakang saya itu, di bawah itu, adalah ceruk tambang batu bara, di sini, bumi seperti sebongkah apel yang salah satu permukaannya telah dimakan satu atau dua gigitan. Kebayangkan?
Di belakang saya ini gundukan batu bara yang menggunung, akhirnya bisa megang barang ini, karuniaNya

Ini mobil untuk membawa batu bara dari penambangan untuk kemudian ditumpuk, gede banget!
Kalau sudah ke bawah untuk mengambil batu bara, mobil gede itu kelihatan kecil, seperti mobil-mobilan!
Nah, dari gundukan batu bara itu kemudian dibawa menggunakan alat kusuk semacam jalur rel yang berjalan sendiri menuju ke sebuah pantai dan menjorok ke laut untuk kemudian diangkut ke kapal dan dikirim!
Itulah pengalaman perjalanan di Kalimantan yang tidak terlupakan, selain pertama kali kepertambangan, juga pertama kali lebaran di rumah orang lain, yang kini kepala desa dan keluarganya sudah menjadi keluarga saya dan rekan-rekan. Kami merasakan keakraban yang hangat, dan saat perpisahaan pun kami merasakan kesedihan dan keharuan yang mendalam. Tentu saja, dalam jalan-jalan banyak hal yang dapat dijadikan pelajaran, dan pengajaran, utamanya bagaiman kita bisa menghargai lingkungan serta menghormati kebudayaan atau tradisi yang ada di suatu masyarakat. Khusus jalan-jalan saya di pusat pertambangan batu bara itu, rasanya memang perlu sekali yang namanya perusahaan itu melakukan tanggungjawab sosial yang besar, karena dampak terhadap lingkungannya tidaklah sedikit. Tidak hanya itu, dalam perjalanan itulah, tepatnya pada 1 Agustus-nya, saya pun merayakan ulang tahun saya yang ke-20 tahun. Di tengah keluarga baru, dan teman-teman KKBM. Sesuatu banget! Hingga akhirnya pada tanggal 28 Agustus 2013 saya dan rekan-rekan pun harus pulang kembali ke Bogor. Melanjutkan studi! Tidak sabar rasanya untuk mengaplikasikan ilmu saya ke tengah masyarakat dan tentunya berkesempatan jalan-jalan lagi! (Amin!)

Keempat rekan saya dan keluarga pak kades membuatkan saya kue ulang tahun. Ini mengharukan. :')


Suatu perjalanan memberikan kita pengetahuan, hingga kita mampu membuka pandang
melalui sudut yang tidak selalu sama, dan hal itu memberi warna pada makna
hidup kita
-- Saya, Taufiq Firdaus A A

7 komentar:

  1. salam kenal Taufiiiiq...perjalanan yang luar biasaaa...saya seneng bacanyaa...sangat bermanfaat tapi juga fun! Thanks for joining my GA :D...serunya berItchyFeet ria..sukses selalu yaaa....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga Mbak Indah :)
      Sama-sama, terima kasih juga sudah berkunjung, ya ;;)

      Hapus
  2. Wow.. mengharukan memang bagian kue ulang tahunnyyaaaa

    BalasHapus
  3. saya juga pengin ke kalimantan mencicipi masakan kalimantan belum kesampaian.

    BalasHapus
  4. jauh juga ya Mas ke kalimantan ....

    BalasHapus
  5. aku blm pernah ni ke kalimantan ... soalnya jauh bnget dari tempat tinggal aku

    BalasHapus