Kita ketahui bersama, protein sebagai bagian dari zat gizi makro amatlah penting bagi kita baik bagi balita maupun remaja dan dewasa. Sehingga sangat dianjurkan agar kebutuhan protein kita cukup, agar tidak terjadi malnutrisi protein berupa kekurangan asupan protein. Apa memang dampak yang akan diakibatkan oleh kurangnya asupan protein?
Ada tiga jenis bentuk malnutrisi protein; yang dikenal dengan istilah Marasmus, Kwashiorkor, dan Marasmus-Kwashiorkor. Ketiga jenis tersebut banyak diidap oleh balita hampir di negara-negara miskin berkembang, dan masih kadang kita jumpai yang kekurangan protein di negeri kita. Bila tidak dicegah atau diantisipasi maka akan membahayakan bagi si penderita, ia akan melemah lebih cepat.
Tentu kita harus mencegah hal itu bisa dimulai dengan konsumsi bahan pangan yang mengandung protein, dan menyesuaikan konsumsi dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan berdasarkan umur maupun jenis kelamin, sebab termasuk zat gizi makro, walaupun dibutuhkan dalam jumlah banyak, tetap ada "takarannya".
Adapun ciri-ciri dari gejala ketiganya tersebut adalah sebagai berikut:
Marasmus
- Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit
- Wajah seperti orang tua padahal usia masih amat muda
- Cengeng, rewel
- Kulit keriput, jaringn lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (pada daerah pantat tampak seperti memakai celana longgar/baggy pants)
- Perut cekung
- Iga gambang
- Sering disertai penyakit infeksi umumnya keronis berulang dan diare
Kwashiorkor
- Edema, umumnya pada seluruh tubuh terutama pada punggung kaki (dorsum pedis)
- Wajah membulat dan sembab
- Pandangan mata sayu
- Rambut tipis, kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok
- Perubahaan status mental, apatis, dan rewel
- Pembesaran hati
- Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk
- Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi cokelat kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermintosis)
- Sering disertai penyakit infeksi umumnya akut, anemia, diare
Marasmus-Kwashiorkor adalah manifestasi malnutrisi
protein serius di mana baik kondisi marasmus maupun kwashiorkor hadir.
Marasmus-kwashiorkor menunjukkan bahwa dalam praktiknya sulit untuk
memisahkan fitur dari kondisi marasmus dengan fitur dari kwashiorkor
karena keduanya saling terkait. Jadi gambaran klinisnya merupakan campuran dari marasmus dan kwashiorkor dengan BB/U < 60 % baku median WHO-NCHS disertai edema yang tidak mencolok. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar