Kita ketahui bersama bahwa angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) masih tinggi di negara kita. Walaupun ada data SDKI menyatakan AKB telah menurun dari 35 per 1.000 kelahiran hidup
(2004) menjadi 34 per 1.000 kelahiran hidup (2007) sementara AKI
menurun dari 307 per 100.000 kelahiran hidup (2004) menjadi 228 per
100.000 kelahiran hidup (2007), tetap masih jauh dari terget indikator AKB dan AKI dalam MDGs yang seharusnya dicapai pada tahun 2015, maka bila mengacu dalam MDGs maka AKI maupun AKB di Indonesia masih tinggi. Ini tentu memperihatinkan.
Dan bila melihat penyebabnya, hal yang kerap dijumpai ialah karena kasus terkenanya penyakit infeksi. Di mana bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh lebih dominan "serangannya" dibandingkan dengan "pertahanan serta perlawanan" dari dalam tubuh kita. Hal itu utamanya dikarenakan kekurangan gizi. Sehingga sering kita dapati bayi yang terkena penyakit infeksi juga mengidap gizi kurang dan gizi buruk.
Maka dalam hal ini pengetahuan tentang gizi perlu bagi masyarakat agar terhindar dari penyakit infeksi sehingga bisa bertahan baik bagi si ibu maupun si bayinya sehingga secara alamiah akan menurunkan AKI maupaun AKB di Indonesia. Utamanya mengenai makanan bergizi, gizi yang seimbang, dan tidak lupa melakukan imunisasi sesuai dengan yang diberlakukan di POSYANDU.
Tentu gizi kurang tidak hanya berdampak bagi ibu dan bayinya, juga bagi anak usia sekolah termasuk orang dewasa. Sehingga di sini pengetahuan yang benar tentang gizi maupun bahan pangan yang aman, kebersihan lingkungan serta olahraga yang cukup sangatlah perlu dan pengting diperhatikan oleh kita semua, agar kita bisa bertahan dari aneka macam penyakit tanpa harus makan obat-obatan yang berbahan kimia yang sedikit banyak pasti berpengaruh bagi kesehatan. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar