- Intake (Food Intake Defective): Rendahnya konsumsi makanan bergizi, hal ini lebih banyak disebabkan oleh kemiskinan, ketidaktahuan, kurangnya pengetahuan gizi, tabu yang menyesatkan pada masyarakat. Gangguan pada saluran pencernaan bagian atas pada gilirannya menyebabkan gangguan pada masukan makanan.
- Kebutuhan meningkat (Increase needs): Fisiologi misalnya kehamilan atau menyusui. Jika intake tidak sesuai dengan kebutuhan. Terdapatnya infeksi memerlukan kalori yang lebih besar. Panas tubuh atau hawa panas memerlukan air dan kalori yang lebih besar.
- Malabsorbsi (Gangguan absorbsi atau penyimpangan penyerapan pada usus)
- Kelainan bawaan, misalnya pemborosan gizi akibat penyakit-penyakit, seperti adanya aminoasidaria atau phosphaturia yang disebabkan oleh penyakit tubuler ginjal.
- Penyakit-penyakit lain: Rendahnya penggunaan gizi walaupun masukan gizi makanan cukup, misalnya terjadi gangguan absorbsi vitamin A pada orang-orang yang rendah asupan lemak pada makanannya, gangguan absorbsi vitamin K rendahnya kandungan empedu pada usus halus dan gangguan sistem prothombin akibat mengidap penyakit hati lanjut.Penggunaan gizi yang kurang baik walaupun masukan cukup baik, akibatnya adanya hambatan-hambatan seperti zat goitrogen pada jenis pangan tertentu yang memerlukan kemampuan tubuh menafaatkan yodium.
- Perubahaan enzim akibat gangguan usus
- Kontaminasi makanan termasuk keracunan makanan.
[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar