Proud of

Proud of

Kamis, 12 Juni 2014

Pemajuan IPTEKS Menuju Lulusan UT Kelas Dunia


http://www.ut.ac.id

Telah gamblang dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945, bahwa "mencerdaskan kehidupan bangsa" adalah cita-cita kemerdekaan kita. Hal itu menjadi tanda, bahwa jalan satu-satunya menuju pencerdasan kehidupan bangsa Indonesia utamanya ialah melalui jalur pendidikan. Maka berlahiranlah lembaga-lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi, baik yang negeri maupun yang swasta. Hal itu tentu menggembirakan kita. Tetapi, apakah pendidikan yang ada bersifat berkelanjutan dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa harus terbebani oleh usia? Dan di mana pun mereka berada? Kita tentu berharap bahwa seluruh lulusan sekolah menengah atas dapat melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. Namun faktanya seringkali memang berlainan, faktor ekonomi keluarga banyak menjadi batu sandungan sehingga beberapa putra putri terbaik bangsa memilih untuk bekerja terlebih dahulu. Padahal, jika harus jujur, keinginan mereka untuk melanjutkan studi masih sangat kuat. Bahkan tidak jarang, mereka yang sudah lama lepas SMA, dan usianya dapat dikatakan sudah tidak muda lagi, tetap berharap dapat kuliah di kemudian hari. Tetapi, umumnya perguruan tinggi negeri khususnya, membatasi masa ijazah SMA itu tiga tahun. Apakah berarti yang ijazahnya sudah berusia lebih dari tiga tahun sejak dinyatakan lulus tidak bisa kuliah sarjana di perguruan tinggi negeri? Jawabannya: BISA! Dan Universitas Terbuka adalah solusinya!

Universitas Terbuka atau sering disingkat UT adalah salah satu perguruan tinggi negeri. Di mana tidak membatasi masa ijazah, selama memang sudah lulus sekolah menengah atas, maka ia bisa mendaftar di Universitas Terbuka. Tidak hanya soal usia ijazah yang tidak lagi jadi masalah dengan adanya Universitas Terbuka, tetapi juga lokasi  ataupun jarak tidak lagi jadi batas penghalang, mau di mana pun kita, kita dapat tetap kuliah, dalam maupun luar negeri. Karena UT memang satu-satunya perguruan tinggi negeri di Indonesia yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh. Hal ini menjadikan siapa saja bisa menjadi mahasiswa UT dengan tidak mengganggu aktivitas utamanya, misalnya mereka para pekerja ataupun para ibu rumah tangga, bisa tetap kuliah di UT. Dikarenakan UT menerapkan dan memanfaatkan kemajuan teknologi internet utamanya, agar mahasiswa dapat terhubung, tersambung dengan sesama mahasiswa di mana pun berada, dan termasuk terhadap para dosennya. Jadi, mau tidak mau, dengan menjadi mahasiswa UT, otomatis menjadikan pribadi yang melek teknologi. Aroma itu sudah mulai dapat terasakan sejak mahasiswa melakukan registrasi secara online. Jadi calon mahasiswa tidak harus langsung ke Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka (UPBJJ-UT) terdekat, untuk mendaftar bisa secara online terlebih dahulu.

Dalam usianya yang tahun ini menginjak ke-30, Universitas Terbuka terus melakukan inovasi dalam halnya pendidikan tinggi jarak jauh. Selain terus mengembangkan kualitas tutorial online, ujian online, perpustakaan digital, dan toko buku onlinenya. UT pun belum lama ini telah meresmikan UPBJJ UT Layanan Luar Negeri sehingga WNI yang ada di hampir 18 negara di dunia, tetap dapat memperoleh akses pendidikan di perguruan tinggi negeri dengan sistem pendidikan jarak jauh yang diterapkan di Universitas Terbuka. Hal itu menjadikan mahasiswa UT beragam, dari aneka kalangan, dengan bersama-sama menuju pencerdasan kehidupan bangsa, dengan tujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Era Digital saat ini. Tentu saja memang perlu ada pengakuan, baik dalam negeri maupun luar negeri, hal itu pun diupayakan oleh Universitas Terbuka. Sehingga calon mahasiswa tidak perlu khawatir lagi soal standar ataupun akreditasi baik itu jurusan yang tersedia, maupun institusi, bahkan juga terhadap para staf dari perguruan tingginya.


Sistem Kualitas Jaminan memang penting juga diperhatikan jika kita hendak memilih perguruan tinggi, dalam hal ini UT pun terus melakukan langkah-langkah agar tercapai standar yang semestinya. Hal itu dapat dilihat dengan adanya akreditasi BAN PT, di mana 22 jurusan di UT semuanya memperoleh akreditasi B. Itu tentu satu pencapaian yang bagus, di tengah belum adanya sistem penilaian yang sesuai dengan sistem pendidikan jarak jauh yang diterapkan UT, sehingga sejauh ini UT terus berupaya memenuhi standar sebagaimana yang diterapkan kepada perguruan tinggi yang ada, walaupun mereka tidak menerapkan sistem pendidikan jarak jauh. Ini tidak perlu dikhawatirkan, karena dunia internasional, yang memang memiliki rasa peduli terhadap pendidikan jarak jauh pun memberikan penghargaan terhadap UT. Sebab hampir di setiap negara ada Universitas Terbukanya. Dan kita patut berbangsa karena UT di Indonesia diakui dunia internasional. Sebagaimana diberitakan pada hari Rabu, 24 November 2010, UT telah menerima kembali Quality Certificate dari International Council for Open and Education (ICDE). Sertifikat tersebut menandakan bahwa UT telah menerapkan sistem penyelenggaraan pendidikan terbuka dan jarak-jauh yang berkualitas dunia. Tidak hanya itu, seluruh UPBJJ UT pun telah memperoleh ISO 9001:2008 bidang  Layanan Belajar Jarak Jauh. Dengan deretan jaminan kualitas tersebut, tentu saja menjadikan siapa saja tidak menjadi ragu lagi ketika masuk UT.

Akan tetapi, pemajuan IPTEKS di Universitas Terbuka harus lebih digalakkan lagi. Mengacu kepada pengalaman saya sebagai mahasiswa di Institut Pertanian Bogor, UT harus juga menekankan aspek kualitas dari mahasiswa ataupun lulusannya. Hal itu mungkin saja dapat dilakukan dengan pembuatan modul bahan belajar yang berkualitas dan lebih interaktif dan efektif, tetapi lebih dari itu, upaya yang lebih agar terciptanya mahasiswa yang terintegrasi dengan teknologi, ilmu pengetahuan maupun seni, harus juga diperhatikan dan ditekankan. Sebenarnya menjadi mudah dengan penerapan UT yang berbasis teknologis, tetapi mengubah karakter individu memang tidaklah mudah, UT harus berupaya agar mahasiswa dengan fasilitas yang ada, semakin memiliki keinginan untuk melakukan aneka riset. Walaupun kuliah bisa dilakukan di mana saja, tradisi ilmiah dalam dunia pendidikan tinggi harus juga ada dalam jiwa para mahasiswa UT-nya. Sehingga kesan seolah-olah yang penting lulus dan dapat ijazah tidak ada lagi kepada lulusan atau mahasiswa UT. Sebab mahasiswa memiliki peluang daya saing yang sama tingginya dalam kanca karya ilmiahnya.

Karena bagaimana pun, karya ilmiah dari seorang mahasiswa juga menjadi barometer kualitas dari perguruan tingginya. Saya berharap, di usia UT yang sudah sampai kepala tiga ini, juga memperhatikan aspek kualitas mahasiswanya. Karena jaminan kualitas sistem dari pendidikan jarak jauh dan terbukanya itu sendiri memang tidak diragukan lagi. Apalagi, hal itu sangat relevan dengan orientasi pendidikan yang memang harus menyeleraskan diri dengan perkembangan teknologi. Dengan adanya upaya peningkatan kualitas baik instutusi maupun para mahasiswanya yang berprestasi, akan menjadikan bangsa Indonesia lebih berprestasi lagi. Karena bagaimana pun, kemajuan suatu bangsa memang tidak lepas dari kualitas sumber daya manusianya. Dan dalam hal ini, UT sebagai satu inovasi pendidikan terbuka dan jarak jauh, yang terus berusaha tumbuh, dapat juga menjadi lokomotif pencerdasan kehidupan bangsa yang menjadi cita-cita kita bersama, sebagaimana telah disingkung dimuka. Demikian tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dari Universitas Terbuka dalam rangka memperingati HUT Universitas Terbuka ke-30. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan merupakan jiplakan. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar