Memang ada pandangan bahwa penanganan masalah gizi di Indonesia tidak pernah tuntas, sampai saat ini. Khususnya masalah gizi kurang dan gizi buruk serta kurang zat besi, adalah benar. Namun tidak benar apabila dikatakan tidak ada kemajuan sama sekali. Tentu ada, walaupun kemajuan itu belum dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Belum lagi untuk saat ini tidak hanya kalangan ekonomi rendah yang mengalami masalah gizi, tetapi juga kalangan atas yang secara ekonomi seharusnya dapat memenuhi kebutuhan gizinya yang seimbang, namun tetap mengalami masalah gizi, dalam hal kelebihan zat gizi, satu kondisi yang tidak menguntungkan juga bagi kesehatan.
Untuk itulah memang harus ada perubahan paradigma penyelesaian dari pemerintah ke daerah-daerah, agar tidak ada kerancuan dalam perencanaan pangan dan gizi, sehingga masalah gizi cepat diselesaikan, dan memang harus diselesaikan, mengingat pembangunan sumber daya manusia yang bermutu, harus dimulai dengan investasi gizi. Sebagaimana membangun rumah, semuanya butuh modal, dan gizi seimbang adalah salah satu modal utama manusia agar hidup prima.
Lalu, tentang kesedihan dan keindahan. Aku teringat syair penyair dari Jepang, namanya Jien (1155 - 1225), namun dikenal khalayak luas dengan nama Jichin, selain sebagai seorang penyair juga seorang biksu dari sekte Tendai. Begini bunyi syairnya:
Bunga yang mau menyerahkan keharumannya
di depan pintu kayu saya
Melakukannya tanpa terpengaruh oleh apa pun.
Namun, saya duduk dan menatap
Betapa menyedihkannya dunia ini.
Bahwa benar Tuhan telah menciptakan dunia ini dengan suatu sistem yang bekerja mewujudkan banyak sisi keindahan laksana bunga yang mekar di halaman rumah, yang begitu ikhlas menyerahkan keharumannya kita hirup. Harus bersitegang dan berlawanan dengan banyak tingkah laku dan pola tindak manusia, yang berujung pada kondisi yang menyedihkan. Dalam hal ini, banyaknya pola diet yang salah yang dilakukan oleh manusia sebenarnya juga hal yang menyedihkan, yang seharusnya bisa dihentikan, dan direnungkan, demi kehidupan ke depan yang lebih baik. Semoga saja kita dapat bertindak yang lebih baik, termasuk dalam hal mengkonsumsi makanan, agar tercipta kesehatan yang tentu berujung pada keindahan hidup dan sirnanya kesedihan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar