Proud of

Proud of

Jumat, 30 Mei 2014

Antara Beli Jajanan di Sekolah atau Bawa Bekal dari Rumah

Tentu saja, anak sekolah yang membawa bekal dari rumah dapat mencegah mereka dari makan jajanan yang tidak aman. Dan lagi, bekal buatan ibu mereka di rumah dipastikan lebih bersih (para ibu harus sadar agar menjaga kebersihan saat memasak) dan rasanya pasti lebih enak karena para ibu paling tahu makanan kesukaan anak mereka. Tapi, tidak jarang beberapa ibu tidak sempat membuatkan bekal untuk anak mereka, beberapa mungkin menyerahkan tugas itu pada pembantu rumah tangga. Tetapi ada juga yang murni orang tua yang hanya membekali si anak dengan uang, dan membiarkan mereka beli jajanan di sekolahnya.

Sebenarnya hal itu juga nggak apa-apa sih, karena itu juga melatih agar si anak bisa bersosialisasi dan praktik ekonomi dalam artian jual-beli. Jika si anak memang sebelumnya sudah diberikan penyuluhan atau pun edukasi oleh orang tua khususnya atau pihak sekolah pada umumnya. Mereka harus diarahkan pada kemampuan memilih jajanan yang aman. Hal itu bisa dimulai dengan menjawab pertanyaan: jajanan apa yang tidak boleh mereka beli!?

Apakah para ibu juga tahu, jajanan apa yang sebaiknya tidak dibeli oleh anak-anak di sekolahnya atau di mana pun yang mereka jumpai? Pertama yang harus ditekankan, hindari jajanan yang digoreng berulang kali. Lihat minyak dalam penggorengan si penjual, apakah sudah hitam atau masih jernih kekuningan? Makanan yang digoreng berulang kali, mungkin sisa kemarin yang tidak habis biasanya berwarna gelap dan keras, hal ini harus dijauhi, jangan dibeli. Kemudian, hindari minuman atau es dan juga makanan berupa kue-kuean yang warnanya terlalu mencolok.

Dan, jangan beli makanan yang dibungkus dengan kertas koran, karena zat kimia pada kertas tersebut dapat menempel dan meracuni makanan. Dan jangan beli jajanan yang dijual di tempat yang kotor, misalnya di samping tempat pembuangan sampah. Tempat membuat makanannya pun harus dilihat, kalau tampak bersih ya nggak apa-apa, tapi kalau terlalu kotor dan tampak jorok yang jualnya, sebaiknya dihindari...

Hal yang paling aman adalah memang membawakan bekal bagi si anak. Apalagi kalau masih taman kanak-kanak (beberapa taman kanak-kanak sudah menyediakan makanan khusus oleh sekolahnya, sekolah-sekolah terpadu biasanya juga menyediakan makan siang bersama, dan orang tua bayar per bulannya), dan sekolah dasar nggak apa-apa kalau masih membawa bekal. Anak SMP dan SMA juga nggak apa-apa sih. Walaupun banyak yang, karena ketidaktahuan malah mencemooh biasanya. Ya, semoga akan muncul kesadaran kolektif akan pentingnya jajanan yang aman, bersih, dan sehat alias bergizi. Semoga saja 

[]

2 komentar:

  1. Saya termasuk orang yang sangat setuju bila anak ke sekolah membawa bekal dari rumah, bila anak ingin beli dibangun kesadarannya nanti belinya sama orangtuanya saja, biar lebih asyik kalo pengen nambah bisa, hehe...

    BalasHapus
  2. kalau saya dulu nggak dikasih uang jajan, udah dapet makan siang dari sekolah soalnya

    BalasHapus