Proud of

Proud of

Senin, 10 November 2014

Tidak Hanya Masa Lalu, Setiap Saat Ada dan Perlu Pahlawan

Dan pada setiap tanggal 10 November, bangsa kita memperingati hari perjuangan para pahlawan yang telah membela tanah air. Ya, pertama-tama aku ingin mengucapkan selamat hari pahlawan kepada segenap jiwa bangsa. Seperti judul postinganku kali ini, mau tidak mau berarti kita adalah pahlawan! Setidaknya untuk diri sendiri dalam melawan penjajahan dari nafsu duniawi. Bagaimanapun, adanya penjajah karena mereka manusia-manusia yang kalah oleh nafsunya. So, bangkit dan lawanlah para pahlawan! Bagi blogger hal itu dapat dilakukan dengan menulis hal-hal yang bermanfaat, untuk menghilangkan pejajahan dari kejahatan dunia maya, berupa pembodohan dan lainnya.

Kedua, izinkan aku untuk menuliskan puisi karya Park In-Hwan, semoga dengan ini kita tidak lupa dengan sejarah dan mau bangkit membangunn bangsa mulai dari bangunan jiwa-jiwa kita:

PUISI BUAT RAKYAT INDONESIA

Orkestra Timur
bertalu-talu gamelan berkumandang
oh, bangsa yang tak berdaya
Indonesia yang dijajah seperti kami.

Tiga ratus tahun sumber alammu
dirampas kapitalis Barat
kalau tidak tertahan penderitaan
kau tidak upaya hidup di bumi yang luas
seluas separuh Eropa
sementara itu gamelan berkumandang sayu.

Luasmu 58 kali negeri Belanda
Belanda tidak punya kesedihan
tapi, kau sedih berkepanjangan
60.730.000 juta jiwa
dalam hidupnya
tak seorang pun melihat bintang kejora cemerlang

Mereka yang di Bandung
di dataran Surabaya
di pelabuhan dagang ibu kota Betawi
kalian tak balas dendam pada si kejam
bukan hanya karena ajaran Islam
tetapi karena kehabisan upaya
di bawah jajahan Belanda
selepsa VOC runtuh

Para lelaki terus menganggur
wanit lemah berurai air mata dikuasai orang putih
anak-anak Indo sukar hidupnya
mereka mencari ayah
tapi, kapal dagang berbunyi peluit
dan meninggalkan Surabaya

Belanda tidak membina Gereja
seperti Portugis dan Spanyol
tidak mendirikan bank seperti orang Inggris
pribumi tak punya minat menabung
tidak punya  uang juga.
Belanda membangun jalan-jalan baru
membawa ke luar harta benda ke negaranya
dari gudang Asia tanpa izin pemiliknya
Sandang pangan papan terburuk
hamba sahaya terpuruk
daya kreatif semula kuat menjadi tumpul
tapi rakyat Indonesia!
kemewahan bukan hanya untuk Belanda

Kemerdekaan rakyat mesti dituntut
bangunkan negaramu
Republik Indonesia sudah berdiri,
tapi, pemerintah darurat menindas kembali.
Hapuskan usaha mereka untuk menjajah lagi
kini, jangan biarkan dirimu menjadi yatim kembali
di bawah penjajah

Seluruh rakyat mesti bersatu
teruskan perjuangan membela tanah air
sebab rakyat sudah tiga ratus tahun menderita
nyanyikan lagi "Indonesia Pusaka"
terjunlah ke padang perangi Belanda

Penaklukan imperialisme yang ganas
bukan hanya kau yang terhina
kami juga turut merasa
kumpulkan kekuataan pahlawan, berjuang terus
bukan hanya untuk mewujdukan diri dan kebebasan
tetapi jua untuk menghapus penjajahan, keganasan, dan
tiadanya demokrasi di bumi ini
Rakyat Indonesia yang bangun menentang
berjuanglah hingga kering darahmu!

Jika sudah tiada lagi penderitaan
akan mekar bunga gandaria warna merah
di Pulau Jawa yang berdarah
perngorbanan ini
matahari di laut selatan akan memberi sinar
kepada kami di Chosun
Di seluruh daratan tempat terdamparnya ombak laut
akan merayakan hari esok
untuk rakyat Indonesia yang hebat

Rakyat Indonesia yang kekasih
pada malam di Borobudur yang bersejarah
kedengaran bunyi lonceng kedamaian
dengan alunan palu gamelan diiringi serimpi
Sambutlah negara baru

[]

SUNGGUH, mari kita tingkatkan kekuatan kepahlawanan kita masing-masing untuk Indonesia yang lebih baik tetapi, berjiwa pahlawan bukanlah bentuk dari sok jagoan. Tabik!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar