Pernah dengar istilah anak singkong? Tentu saja singkong itu lebih bergizi dibandingkan dengan softdrink ataupun aneka junk food lainnya. Jadi, asupan kaya gizi bukanlah makanan yang terkesan dikonsumsi oleh orang elit di resto-resto. Di sekitar kita pun banyak bahan pangan kaya gizi. Bahkan nasi pun tidak hanya beras, tetapi singkong dan lainnya. Itu adalah upaya mengvariatifkan konsumsi yang memperkaya asupan gizi anak-anak, agar meningkatkan prestasi karena kemampuan otak serta energi untuk melakukan aktivitas fisik mereka terpenuhi.
Karena bagaimana pun, makanan adalah manunisinya otak. Anak yang kekurangan gizi pada umumnya memang kurang kemampuan inteleknya kalau tidak sama sekali berupaya memaksimalkan dirinya, maka itu memang harus diperhatikan asupan gizi itu, bahkan sejak 1000 HPK, alias sejak 1000 hari pertama kehidupan! Di mana sebaiknya orang tua memberikan ASI ekslusif minimal selama 6 bulan full. Lebih baik lagi kalau bisa sampai 2 tahun. Gizi bisa diibaratkan dinding-dinding penguat bangunan tubuh, maupun otak. Mengingat, gizi adalah bahan baku pembangun, pengembang, serta pendukung kelangsungan hidup kita, termasuk perkembangan otak utamanya selaku pengontrol banyak organ tubuh dengan sistem sarafnya.
Nah, untuk itu, memperkaya asupan gizi, di mana tidak harus mahal tetapi beragam, karena makan itu-itu terus juga tidak baik, adalah cara jitu agar anak semakin berprestasi dalam beraktivitas fisik maupun ini kognitif serta kreatif.
[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar